Menulis merupakan sesuatu hal yang kita lakukan sehari - hari. Kepribadian seseorang juga dapat kita lihat dari tulisan tangannya. Ilmu untuk mempelajari tulisan tangan atau grafologi sudah lama dikenal oleh masyarakat. Ilmu ini biasanya digunakan untuk membaca kepribadian dan karakter seseorang.Kepribadian seseorang bisa tergambar dari tulisan tangannya. Mengapa lewat tulisan tangan bisa diketahui karakter atau kepribadian seseorang?
Pakar grafologi Deborah Dewi mengungkapkan, tulisan tangan merupakan hasil interaksi dari banyak struktur dan sirkuit di otak. "Karena semua digerakkan oleh otak, maka tulisan tangan bisa dianalisis untuk melihat kepribadian si penulisnya,” kata Deborah dalam jumpa pers Festival Bohong Indonesia (FBI), di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Penjelasan itu juga menjadi jawaban mengapa seseorang yang tidak memiliki tangan bisa menulis dengan kaki, mulut, dan anggota tubuh lainnya. Deborah mengungkapkan, tulisan merupakan gambar diri seseorang. Emosi seseorang pun bisa dilihat dari tulisan tangan.
Deborah mencontohkan, ia pernah mendapati bentuk dan pola tulisan yang sama pada dua orang dengan perbedaan suku, agama, ras, dan berbeda negara asal. Itu tandanya, kedua orang tersebut memiliki persamaan karakter arau kepribadian.
Membaca tulisan tangan bisa digunakan untuk seleksi tes kerja, memilih asisten rumah tangga yang tepat, dan mengetahui kejujuran seseorang. "Kita jadi tahu, karakter aslinya sama dengan karakter yang ditunjukkan saat wawancara atau tidak? Asisten rumah tangga yang mengaku cinta anak-anak, apa memang iya?" terang Debora.
Meski kita bisa mengubah tulisan tangan suatu waktu, menurut Deborah, akan tetap terlihat pola tulisan tangan yang sebenarnya, jika diperhatikan lebih detail. Membaca tulisan tangan juga bisa dilakukan untuk melihat apa yang terjadi dengan anak. Misalnya, apakah anak baru saja menjadi korban bullying atau korban kekerasan seksual.
Namun, untuk mendeteksi kebohongan, tidak bisa hanya dengan membaca tulisan tangan. Menurut Deborah, harus ada kolaborasi dengan pakar ilmu deteksi kebohongan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Penjelasan itu juga menjadi jawaban mengapa seseorang yang tidak memiliki tangan bisa menulis dengan kaki, mulut, dan anggota tubuh lainnya. Deborah mengungkapkan, tulisan merupakan gambar diri seseorang. Emosi seseorang pun bisa dilihat dari tulisan tangan.
Deborah mencontohkan, ia pernah mendapati bentuk dan pola tulisan yang sama pada dua orang dengan perbedaan suku, agama, ras, dan berbeda negara asal. Itu tandanya, kedua orang tersebut memiliki persamaan karakter arau kepribadian.
Membaca tulisan tangan bisa digunakan untuk seleksi tes kerja, memilih asisten rumah tangga yang tepat, dan mengetahui kejujuran seseorang. "Kita jadi tahu, karakter aslinya sama dengan karakter yang ditunjukkan saat wawancara atau tidak? Asisten rumah tangga yang mengaku cinta anak-anak, apa memang iya?" terang Debora.
Meski kita bisa mengubah tulisan tangan suatu waktu, menurut Deborah, akan tetap terlihat pola tulisan tangan yang sebenarnya, jika diperhatikan lebih detail. Membaca tulisan tangan juga bisa dilakukan untuk melihat apa yang terjadi dengan anak. Misalnya, apakah anak baru saja menjadi korban bullying atau korban kekerasan seksual.
Namun, untuk mendeteksi kebohongan, tidak bisa hanya dengan membaca tulisan tangan. Menurut Deborah, harus ada kolaborasi dengan pakar ilmu deteksi kebohongan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon