Golongan Darah : A, B, O, AB. Pahami Dengan Benar
Ilustrasi/Admin (Shutterstock)
Di Indonesia, kita masih sering mendengar/mempercayai mitos-mitos atau salah paham tentang golongan darah, seperti :
- "Golongan darah anak harus sama dengan golongan darah salah satu orangtua"
- "Golongan darah anak perempuan ikut ayah, golongan darah anak laki-laki ikut ibu"
- "Golongan darah O lebih kuat daripada golongan darah lain"
- "Darah yang berwarna gelap berarti golongan darah O"
Tidak ada satupun mitos di atas yang benar. Salah satu komplikasi dari
mitos ini adalah memicu pertengkaran suami isteri jika memiliki anak
yang berbeda golongan darah dengan salah satu atau kedua orangtuanya ;
sang suami mencurigai sang isteri, atau menuduh sang isteri telah
berselingkuh. Sebenarnya pemahaman terhadap golongan darah telah kita
pelajari di bangku SMA, tapi banyak di antara kita yang melupakannya dan
akhirnya sebagian dari kita terpengaruh oleh mitos-mitos yang ada. A,
B, O, AB Ada beberapa sistem penggolongan darah. Yang paling umum
dipakai adalah sistem ABO dan sistem Rhesus.. Golongan darah kita
ditentukan oleh perpaduan gen yang diwariskan oleh ayah dan gen yang
diwariskan oleh ibu kita. Pewarisan gen yang menentukan golongan darah
mengikuti hukum Mendel. Jenis gen yang diwariskan itu disebut genotip
(genotype), terdiri dari genotip A, B, dan O. Perpaduan gen O dan gen O
menghasilkan golongan darah O. Perpaduan gen A dan gen O menghasilkan
golongan darah A. Perpaduan gen A dan gen A menghasilkan golongan darah
A. Perpaduan gen B dan gen O menghasilkan golongan darah B. Perpaduan
gen B dan gen B menghasilkan golongan darah B. Perpaduan gen A dan gen B
menghasilkan golongan darah AB. Dengan kata lain :
- Jika kita bergolongan darah O, kita hanya mempunyai gen O.
- Jika kita bergolongan darah A, kita mungkin mempunyai gen A saja, atau mempunyai gen A dan gen O.
- Jika kita bergolongan darah B, kita mungkin mempunyai gen B saja, atau mempunyai gen B dan gen O.
- Jika kita bergolongan darah AB, kita mempunyai gen A dan gen B.
Orang yang bergolongan darah A, jika menerima gen A dan gen A dari
kedua orangtuanya, disebut homozigot ; jika menerima gen A dan gen O
dari kedua orangtuanya, disebut heterozigot. Orang yang bergolongan
darah B, jika menerima gen B dan gen B dari kedua orangtuanya, disebut
homozigot ; jika menerima gen B dan gen O dari kedua orangtuanya,
disebut heterozigot. Orang yang bergolongan darah O hanya mewariskan
gen O untuk keturunannya. Orang yang bergolongan darah A bisa mewariskan
gen A atau gen O untuk keturunannya. Orang yang bergolongan
darah B bisa mewariskan gen B atau gen O untuk keturunannya. Orang yang
bergolongan darah AB bisa mewariskan gen A atau gen B untuk
keturunannya. Oleh karena itu :
- Orangtua golongan O dan O, menghasilkan anak golongan O.
- Orangtua golongan O dan A, menghasilkan anak golongan O atau golongan A.
- Orangtua golongan O dan B, menghasilkan anak golongan O atau golongan B.
- Orangtua golongan O dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan B.
- Orangtua golongan A dan A, menghasilkan anak golongan A atau golongan O.
- Orangtua golongan. A dan B, menghasilkan anak golongan A atau golongan B atau golongan AB atau golongan O.
- Orangtua golongan A dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan AB atau golongan B.
- Orangtua golongan B dan B, menghasilkan anak golongan B atau golongan O.
- Orangtua golongan B dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan AB atau golongan B.
- Orangtua golongan AB dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan B atau golongan AB.
Jika kita sudah mengerti semua penjelasan di atas, kita tahu
bahwa golongan darah anak tidak selalu sama dengan salah satu orangtua,
kecuali untuk pasangan O dan O, pasangan O dan A, dan pasangan O dan B.
Kuat tidaknya seseorang sama sekali tidak ditentukan oleh golongan
darah. Ada banyak faktor yang menentukan kesehatan fisik kita, termasuk
kadar Haemoglobin (Hb), jumlah sel darah merah (Eritrosit), jumlah dan
komposisi sel darah putih (Lekosit), jumlah sel darah pembeku
(Trombosit), dan masih banyak indikator lain yang menentukan kesehatan
seseorang. Yang jelas, golongan darah tidak menentukan sehat tidaknya
seseorang. Sebagian orang masih percaya pada mitos bahwa darah yang
berwarna merah gelap berarti golongan darah O. Ini sepenuhnya
salah. Warna darah sangat ditentukan oleh kadar Hb, jumlah sel darah
merah, jumlah sel darah putih, kadar gula darah dan lain-lain, termasuk
racun rokok. Warna darah tidak menentukan golongan darah. Rhesus : Rh+
atau Rh- Sistem lain yang sangat penting adalah sistem Rhesus.
Penggolongan jenis ini didasarkan atas ada tidaknya antibodi kita
terhadap sejenis protein dalam darah kera spesies Macacus rhesus. Jika
darah seseorang bereaksi (membentuk gumpalan), ia tergolong Rhesus
positif (Rh+). Jika darah seseorang tidak bereaksi, ia tergolong Rhesus
negatif (Rh-). Mayoritas ras kita bergolongan Rh+. Tapi penggolongan ini
hanya bisa dipastikan dari pemeriksaan darah seperti halnya golongan
ABO. Sistem ABO dan Rhesus sudah menjadi standar penggolongan darah di
seluruh dunia, termasuk Indonesia, sehingga lengkapnya kita mengenal
golongan-golongan darah sebagai berikut : Golongan O, Rh+ Golongan O,
Rh- Golongan A, Rh+ Golongan A, Rh- Golongan B, Rh+ Golongan B, Rh-
Golongan AB, Rh+ Golongan AB, Rh- Orang yang bergolongan Rh- tidak boleh
menerima darah bergolongan Rh+, karena bisa menimbulkan efek
fatal/kematian. Jadi, walaupun penerima dan donor sama-sama bergolongan
A, sama-sama bergolongan B, sama-sama bergolongan O, sama-sama
bergolongan AB, tapi penerima bergolongan Rh- tidak boleh menerima donor
yang bergolongan Rh+ ; hanya boleh menerima donor yang juga bergolongan
Rh-. Sedangkan penerima yang bergolongan Rh+ boleh menerima donor
bergolongan Rh-. Golongan darah : Jangan asal tebak di KTP Dalam
kenyataan sehari-hari, di Indonesia masih sangat banyak orang yang tidak
pernah memeriksa golongan darahnya. Banyak di antara kita yang asal
menebak golongan darah ketika harus mengisi data resmi seperti di KTP
(Kartu Tanda Penduduk). Sesungguhnya hal ini sangat berbahaya. Jika di
suatu saat kita membutuhkan darah donor, ketidakcocokan darah kita
dengan darah donor bisa menimbulkan efek fatal/kematian. Saat ini hampir
semua puskesmas dan bidan desa di seluruh Indonesia telah dilengkapi
dengan alat dan bahan pemeriksaan golongan darah. Mengingat pentingnya
kita mengetahui golongan darah kita, ada baiknya setiap orang di negeri
ini mengetahui golongan darah masing-masing. Pemeriksaan golongan darah
hanya butuh waktu singkat, tidak lebih dari 15 menit. Saat ini biaya
pemeriksaan golongan darah di fasilitas laboratorium swasta berkisar
antara Rp35.000,- sampai Rp50.000,-. Golongan darah kita bersifat tetap,
tidak bisa berubah-ubah. Jika seseorang pernah mendapati golongan
darahnya berbeda dalam dua kali pemeriksaan, berarti ada salah satu
pemeriksaan yang salah. Semoga penjelasan di atas bisa memberikan kita
pemahaman yang benar tentang golongan darah. Periksa dan ketahuilah
golongan darah kita masing-masing
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon